Pulau Salangkere, merupakan satu diantara empat digugusan
kepulauan Para. Luas pulaunya, hasil dari survei lapangan adalah 0.50 km². Secara geografis
Pulau Salengkere terletak pada 03º06’00”LU dan 125º35’00”BT. Penguasaan tanah dipulau Salangkere
sebagaimana di pulau-pulau lain adalah tanah perorangan diatas tanah
negara. Tanah yang dikelola oleh warga secara turun temurun, dan diwariskan kepada
anak cucu mereka. Dipulau Salangkere, tidak ada tanah yang dikuasai pihak
asing, baik perorangan maupun perusahaan. Pulau Salangkere terletak dibarat
laut Pulau Para. Tanah-tanah yang digunakan untuk kegiatan pendidikan dan
keagamaan yang dikelola oleh yayasan, status tanahnya adalah tanah badan hukum diatas
tanah negara.
Pulau Salengkere memiliki pengertian sebagai pulau tempat
pertemuan muda – mudi dari desa / pulau Para, karena untuk mencapai pulau ini
dari Pulau Para dapat ditempuh dengan berjalan kaki menyebrang disaat air turun
(air laut dangkal dan dapat berjalan kaki). Lama kelamaan pulau ini dijadikan sebagai tempat
pemukiman.
Penggunaan tanah
dipulau Salangkere pada umumnya berupa kebun campuran antara tanaman kelapa,
pala dan cengkeh serta semak belukar sampai alang-alang. Disekitar tanah
pemukiman dibudidayakan tanaman ubi jalar, ubi kayu dan tanaman lain yang
dihasilkan untuk keperluan sendiri dalam pola tumpang sari. Jumlah penduduk di Pulau Salangkere 345
jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 89 KK dengan kepadatan penduduk 503,29 /
km². Pada Pulau Salangkere hanya terdapat satu desa (Kampung) yaitu Desa
Salangkere. Sama seperti pulau di Klaster Tatoareng yang lain,
sebagian besar penduduk Salangkere menganut agama Kristen Protestan. Mata pencaharian utama adalah sebagai nelayan. Untuk
menambah penghasilan, penduduk Salangkere berkebun kelapa. Jalan-jalan
penghubung di Pulau Salangkere sebagian kecil telah berupa jalan beton dengan
lebar 1-3 meter, Namur masih banyak jalan yang berupa tanah yang dipadatkan
Fasilitas
pendidikan di Pulau Sakangkere masih kurang, hanya terdapat satu Sekolah Dasar
Swasta yaitu SD GMIST Sinai, sehingga untuk melanjutkan ke SLTP harus
menyebrang ke Pulau Para.Fasilitas
peribadatan berada disebelah Sekolah Dasar berupa bangunan Gereja Protestan. (GMIST SINAI).
Potensi dari
hasil perkebunan tidak begitu besar, masih kalah dengan Pulau Para. Potensi
yang lain yang mungkin dikembangkan adalah potensi pariwisata bahari meningat
Pulau Salangkere mempunyai pantai yang cukup menarik.
0 comments:
Post a Comment