Sangihe, surga burung dilindungi
Kepulauan
Sangihe memiliki sejumlah burung eksotis yang juga dilindungi. Misalnya
serindit sangihe (Loriculus catamene), dan pleci sangihe (Zosterops nehrkorni). Ada lagi burung seriwang sangihe / caerulean paradise-flycatcher (Eutrichomyias rowleyi)
populasinya bahkan tinggal 19 ekor saja. Semua ini merupakan
burung endemik di Kepulauan Sangihe. Ya, Sangihe memang terkenal dengan julukan surga burung-burung yang
dilindungi di Indonesia. Apabila melihat kiprah kicaumania di Sulawesi
Utara pada umumnya, dan Sangihe khususnya, burung-burung ini sebenarnya
jarang dimiliki atau dipelihara. Karena itu, menjadi pertanyaan besar,
mengapa burung yang jarang diambil kemanfaatannya baik sebagai burung
piaraan maupun burung lomba bisa terancam punah? Kasus ini mengingatkan kita pada burung ekek geling jawa
yang jumlahnya menurun drastis (tinggal 249 ekor), sementara burung ini
juga jarang dipelihara, ditangkar, dan dilombakan. Peralihan fungsi
lahan yang menyebabkan berkurangnya habitat burung juga patut mendapat
perhatian serius dari pemerintah. Namun, kita juga
tetap harus konsisten untuk tidak melakukan penangkapan terhadap semua
jenis burung yang dilindungi.
Burung-burung ini hanya ada di Sangihe
Seriwang Sangihe adalah burung paling langkah di dunia ... baca selengkapnya
![]() |
Seriwang sangihe |
![]() |
Klik disini Untuk baca selengkapnya Serindit Sangihe |
Madu Sangihe ... baca selengkapnya
![]() |
Burung Madu Sangihe dalam bahasa lokal disebut Salumisi Bembulaeng Foto Omkicau.com |
Burung kacamata Sangihe adalah buung langka >>>baca selengkapnya
![]() |
Banehe.. Foto oleh Stenly Pontolawoikang |
Foto kejarlingkunganhidupspensya.blogspot.com |
0 comments:
Post a Comment