Pulau Kawio dari dermaga Pelabuhan Foto oleh Stevenly Takapaha |
Pulau
Kawio marupakan salah satu pulau terluar yang ada di Kab. Kepl. Sangihe. Letak Pulau Kawio
berada diantara Pulau Kemboleng dan Pulau Marore. Pulau Kawio,
Pulau Kemboleng dan Pulau Dikole letaknya berdekatan membentuk satu
gugusan ( 3 buah pulau) yang memiliki potensi perikanan tangkap.
Pulau Kawio atau Kampung Kawio yang wilayah pemerintahan kampungnya meliputi Pulau Kemboleng dan Pulau Dokole, memiliki Pantai Pasir Putih. Pemukiman Penduduk di Pulau Kawio terletak agak jauh dari pinggiran pantai. Untuk mencapai pemukiman penduduk, telah dibangun jalan tangga dari pantai menuju pemukiman. Kampung Kawio yang terbagi pada 3 lindongan, lindongan 1 dan 2 terletak di Pulau Kawio dan lindongan 3 terletak di Pulau Kemboleng. Guna menunjang kegiatan perekonomian dan memberikan akses dari keterbatasan dan membuka hubungan dengan pulau – pulau yang lain di kawasan perbatasan, maka di Pulau Kawio saat ini sementara di bangun fasilitas pelabuhan
Pantai Raja di Pulau Kawio Foto oleh Stevenly Takapaha |
Pulau Kawio atau Kampung Kawio yang wilayah pemerintahan kampungnya meliputi Pulau Kemboleng dan Pulau Dokole, memiliki Pantai Pasir Putih. Pemukiman Penduduk di Pulau Kawio terletak agak jauh dari pinggiran pantai. Untuk mencapai pemukiman penduduk, telah dibangun jalan tangga dari pantai menuju pemukiman. Kampung Kawio yang terbagi pada 3 lindongan, lindongan 1 dan 2 terletak di Pulau Kawio dan lindongan 3 terletak di Pulau Kemboleng. Guna menunjang kegiatan perekonomian dan memberikan akses dari keterbatasan dan membuka hubungan dengan pulau – pulau yang lain di kawasan perbatasan, maka di Pulau Kawio saat ini sementara di bangun fasilitas pelabuhan
Luas
Wilayah Darat Pulau Kawio adalah 0,667 Km. Pulau Kawio
memiliki Rawa yang terletak diantara Pemukiman Penduduk
seluas 0,007 Km dengan dengan hamparan terumbu karang
seluas 5 Ha, Padang lamun 2 Ha dan Hamparan Pasir
Putih seluas 3 Ha, serta hutan mangrove dengan luasan 0,0034 Ha
Pulau Kawio (Kiri) bersebelahan dengan Pulau Kemboleng (Kanan) Foto oleh Stevenly Takapaha |
Jumlah
Penduduk Pulau / Kampung Marore : 385 Jiwa, Jumlah penduduk Laki – laki : 210 Jiwa, Jumlah penduduk perempuan adalah :
175 Jiwa. , Jumlah
Penduduk Prasejaktra : 80 KK, Jumlah
Penduduk Keluarga Sejaktra I : 30 KK,
Jumlah
Penduduk Keluarga Sejaktra II : 8 K, Pegawai Negeri Sipil 5 Orang, Petani 22 Orang, Nelayan, 107 Orang, Swasta, 5 Orang, Pemeluk Agama Kristen,
382 Jiwa, Pemeluk Agama Islam 3 Jiwa
Pulau
Kawio belum memiliki jalan propensi dan jalan Kabupaten. Jalan yang tersedia
adalah jalan setapak. Panjang jalan setapak adalah 1500
Mater, jalan tanah panjang 2000 meter, Saat ini dermaga di Pulau
Kawio sementara di bangun.
Sarana
Air Bersih di Pulau Kawio berasal dari Sumber mata air yang muncul
diantara perlapisan batuan di pantai selatan pulau.
Sumber
Penerangan Listrik dari Listrik Desa / Kampung dengan sumber listrik dari
mesin diesel.
Pulau
Kawio telah Memiliki 1 buah Pustu dengan peralatan yang belum
memadai untuk ukuran pelayanan di pulau – pulau
Tenaga
Paramedis belum tersedia di Pulau Kawio . Untuk ukuran wilayah
perbatasan, terpencil dan terluar keberadaan tenaga paramedis sangat – sangat
dibutuhkan seperti dokter, bidan dan perawat. Penyakit yang umum diderita
adalah Malaria, demam dan influensa.
Jumalah Sarana Sekolah Dasar (
SD) 1 Buah (SD YPK SMIRNA), Jumlah tenaga Guru SD sebanyak 5 Guru, Penduduk
Pulau Kawio dalam menggeluti bidang pertanian hanya pada saat cuaca laut lagi
bergelombang dan pekerjaan ini merupakan pekerjaan bukan tetap sehingga
pengelolaannya tidak optimal. Tanaman yang banyak ditanan adalah ubi kayu, ubi
jalar dan tanaman kebutuhan sehari – hari.
Sebagian
besar penduduk pulau Kawio , menggantungkan kehidupannya sebagai nelayan
tangkap, sehingga alat tangkap yang umumnya dimiliki adalah Long Line dan
Jaring Lingkar, dengan menggunakan sarana perahu Pelang dan Perahu Pumb Boad.
Hasil tangkapan biasanya langsung dijual kepasar atau kepada nelayan yang
berasal dari negara tetangga pilipina yang memiliki modal yang besar dan
memiliki teknologi pengolahan hasil yang jauh memadai. Atau langsung dijual ke
Pilipina
Pulau
Kawio memiliki tanaman perkebunan Kelapa yang menguasai 75 % Luas
dan Komoditi lainnya yang cukup tersedia di Pulau Kawio adalah Jeruk ikan
(lemon). Tujuan pemasaran antara Pilipina dan Tahuna ibukota Kabupaten
Kepl. Sangihe
Alat
transportasi yang umum digunakan sebagai alat angkutan masyarakat
adalah perahu Pumb Boad yang memiliki 1 atau 2 mesin yang hanya bisa mengangkut
sebanyak 4-5 Orang, perahu Pamo dengan mesin gantung 40 pk dan Perahu
Fuso yang menggunakan mesin truk jenis fuso. Untuk Transportasi ke
Ibukota Kabupaten terdapat Kapal Motor Perintis yang melayani angkutan
Penumpang dan Barang yang menghubungkan pulau – pulau di Kec. Kepl. Marore. Pulau
– pulau yang disinggahi oleh Kapal Perintis adalah P. Kawio, Pulau Matutuang dan
P. Marore. Di Pulau Matutuang dan Pulau Kawio Kapal Perintis tidak
berlabuh karena belum tersedia dermaga sehingga unuk menaikan dan menurunkan
penumpang dan barang harus menggunakan tambangan.
Di
Pulau Kawio belum tersedia Pos Keamanan sehingga belum memiliki petugas
keamanan baik dari TNI mupun POLRI, untuk menjamin keamanan dan ketertiban di
Pulau kawio dan Pulau Kemboleng, masih ditangani oleh Pos TNI / POLRI
yang ada di Pulau Marorer sebagai bagian dari Kecamatan Kepulauan Marore.
Potensi untuk pengembangan di Pulau Kawio adalah Pengembangan perikanan tangkap dan
budidaya dalam Pemberdayaan
Industri kecil adalah pembuatan Oven untuk mengeringkan ikan asin dengan kadar
garam rendah dan Penguatan Kapasitas penduduk pulau. Di Pulau Kawio
terdapat satu pandai besi dekat dermaga yang berproduksi kalau ada
pesanan. Pandai Besi ini dapat diberdayakan untuk membuat oven, karena oven
pabrik harganya mahal.
Pengembangan
lain dalah Tanaman Kelapa , dan Jeruk ikan, Pisang, Katela Pohon dan Ternak
Itik serta ternak kambing.