![]() |
Pantai Marore [Photo by Stevenly Takapaha] |
![]() |
Pulau Marore [Photo by Google] |
![]() |
Pulau Marore [Photo by Kompas] |
Marore dari Dermaga Pelabuhan [Photo by Stevenly Takapaha] |
Banyak literatur yang
memberikan nama pulau ini berdasarkan keadaan nama lokal , namun umumnya
masyrakat lebih mengenal sebutan Marore, yang dalam bahasa lokal
(Sasahara) disebut Ta Marale yang artinya tidak mengenal lelah atau tidak
akan lepas
Pantai Marore [Photo by Stevenly Takapaha] |
Luas Wilayah Darat Pulau Marore
adalah 1.427 Km. Pulau Marore memiliki Rawa yang terletak diantara
Pemukiman Penduduk seluas 2 Ha dengan dengan hamparan terumbu
karang seluas 5 Ha, Padang lamun 2 Ha dan Hamparan Pasir
Putih seluas 3 Ha,
Keadaan pantai
sebagian berpasir putih. dan sebagian lagi bertebing bebatuan dan karang. Ketinggian dari permukaan laut adalah 0 s/d 156 Meter
dari Permukaan Laut. Vegetasi yang terdapat di Pulau Marore adalah
tanaman Kelapa, Sagu, Umbi – umbian, jeruk ikan dan tanaman pangan
yang ditanaman sangat terbatas karena keadaan tanah yang mengandung karang dan
bebatuan.
Jumlah Penduduk Pulau / Kampung Marore
669 Jiwa, Jumlah penduduk Laki –
laki 337 Jiwa, Jumlah penduduk perempuan adalah 332 Jiwa. Terdapat
2 Orang penduduk asing yang sudah lama menetap yang berasal dari Pilipina
Jumlah Penduduk Prasejaktra 67
KK, Jumlah Penduduk
Keluarga Sejaktra I 55 KK, Jumlah Penduduk Keluarga Sejaktra II 49
KK
Pegawai Negeri Sipil 36
Orang, TNI / POLRI 18 Orang, Petani, Nelayan 95 Orang. Keadaan Penduduk
Berdasarkan Pemeluk Agama adalah Pemeluk Agama
Kristen 666 Jiwa Jumlah dengan gereja
1 Buah, Pemeluk Agama Islam 1 Jiwa Jumlah Mesjid 1 Buah sedangkan Pemeluk Agama Katolik 2 Jiwa
Pulau Marore belum
memiliki jalan propensi dan jalan Kabupaten. Jalan yang tersedia adalah jalan
setapak. Panjang jalan setapak adalah 1200 Mater, jalan
tanah panjang 700 meter, Pulau Marore telah memiliki Dermaga yang
representatif yang telah menunjang kegiatan perekonomian, namun semua kegiatan
tergantung pada keadaan cuaca laut..
Jalan di Pulau Marore [Photo by Stevenly Takapaha] |
Sarana Air Bersih di Pulau
Marore telah cukup tersedia, dan bahkan di Kantor Camat Kepulauan Marore telah
tersedia sarana penampungan air hujan yang telah siap dikonsumsi tanpa dimasak.
Air ini telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Marore..
Sumber Penerangan Listrik dari
PT. PLN,
beroprasi dari jam 18 s/d jam 06 pagi. Sepanjang siang hari tidak ada
aliran listrik. Ini menjadi kendala terhadap hasil tangkapan nelayan yang
membutuhkan ketersediaan es yang cukup.
Fasilitas Pembangkit Lisrik [Photo by Stevenly Takapaha] |
Pulau Marore telah
Memiliki 1 buah Puskesmas dengan peralatan yang cukup memadai untuk
ukuran pelayanan di pulau – pulau, Untuk tenaga medis kurang
tersedia, serta aliran listrik yang tidak tersedia pada siang hari (waktu
pelayanan)Puskesamas Marore Memiliki
1 Bidan, dan 2 Perawat dan tidak memiliki dokter. Untuk ukuran wilayah
perbatasan, terpencil dan terluar Puskesmas Marore sangat – sangat membutuhkan
dokter dan tambahan tenaga para medis. Penyakit yang umum diderita adalah
Malaria, demam dan influensa.
Sarana Sekolah Dasar (
SD) 1 Buah dengan jumlah murid 74 Siswa. Sarana SMP satu
Atap 1 Buah dengan jumlah murid 52 Siswa, Sarana SMA 1
Buah dengan jumlah 48 Siswa, Jumlah tenaga Guru SD
sebanyak 9 Guru, SMP 6 dan SMA 6 Guru
Penduduk Pulau Marore dalam
menggeluti bidang pertanian hanya pada saat cuaca laut lagi bergelombang dan
pekerjaan ini merupakan pekerjaan bukan tetap sehingga pengelolaannya tidak
optimal. Tanaman yang banyak
ditanan adalah ubi kayu, ubi jalar dan tanaman kebutuhan sehari – hari. Sebagian besar penduduk pulau
Marore, menggantungkan kehidupannya sebagai nelayan tangkap, sehingga alat
tangkap yang umumnya dimiliki adalah Long Line dan Jaring Lingkar, dengan
menggunakan sarana perahu Pelang dan Perahu Pumboat. Hasil tangkapan biasanya
langsung dijual kepasar atau kepada nelayan yang berasal dari negara
tetangga pilipina yang memiliki modal yang besar dan memiliki teknologi
pengolahan hasil yang jauh memadai. Atau langsung dijual ke Pilipina. Pulau
Marore memiliki tanaman perkebunan Kelapa dengan luas 50 Ha,
Cengkih 2 Ha dan tanaman Sagu 2 Ha.
Alat transportasi yang umum
digunakan sebagai alat angkutan masyarakat adalah perahu Pumb Boad yang
hanya bisa mengangkut sebanyak 4-5 Orang. Untuk Transportasi ke Ibukota
Kabupaten terdapat Kapal Motor Perintis yang melayani angkutan Penumpang dan
Barang yang menghubungkan pulau – pulau di Kec. Kepl. Marore. Pulau – pulau yang disinggahi
oleh Kapal Perintis adalah P. Kawio, Pulau Matutuang dan P. Marore.
Kapal Perintis KM.Sabuk Nusantara 51 yang singgah di Dermaga Pelabuhan Marore [Photo by Stevenly Takapaha] |
Di Pulau Marore telah tersedia POLSEK, KORAMIL, Pos TNI Angkatan Laut dan Pos TNI Angkatan Darat 712 yang menjaga kedaulatan NKRI.
![]() |
Kantor Pos TNI AL Marore [Photo by Stevenly Takapaha] |
Potensi untuk pengembangan di
Pulau Marore adalah Pengembangan perikanan tangkap
dan budidaya, Budidaya Jaring Apung, Pengembangan Tanaman Kelapa ,
Cengkih, Jeruk ikan, Pisang, Katela Pohon dan Ternak Itik serta ternak kambing., Penguatan kapasitas
Penduduk, Sarana yang sudah dibangun adalah : Pabrik es dan pembuatan
tanda batas laut antar negara dan tanda disetiap pulau kecil
0 comments:
Post a Comment