Tari ini awalnya berasal dari kebiasaan para tentara di Nusa Utara pada
jaman raja-raja dahulu. Sebagian prajurit yang berasal dari pulau-pulau
kecil, daerah
pantai atau memiliki latar belakang keluarga nelayan, disaat melepas
lelah mengadakan rekreasi sambil menari dan menyanyi. Dalam kegembiraan
ini, gerakan gesit bersemangat khas prajurit bercampur
dengan gerakan yang biasa dilakukan nelayan. Kerinduan terhadap
kehidupan masa kecil diungkapkan dengan cara menirukan gerakan-gerakan
orang melaut. Dengan dipandu seorang Pangataseng, para penari Empat
Wayer bergerak berirama mengikuti kebiasaan nelayan saat hendak turun
melaut, formasi perahu, gerakan mendayung, serta menggunakan jala dan
peralatan menangkap ikan lainnya. Tersirat juga luapan kegembiraan saat
membagi hasil tangkapan dan membawa pulang untuk keluarga, sebuah nilai
luhur dalam kesahajaan nelayan.
0 comments:
Post a Comment