Selamat Datang di Blog Wisata Sangihe bersama saya Stevenly Takapaha, Ayo ke Sangihe Negeri yang penuh dengan Pesona Mari Jaga dan Nikmati Keindahan Alam Sangihe, Lestarikan Kekayaan Budayanya juga nikmat Kulinernya

Wisata Gerhana di Sangihe

kini.co.id – Salah satu peristiwa langit yang sangat jarang sekali terjadi tahun ini adalah gerhana matahari total (GMT). Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan berada pada fase bulan baru saat Bulan berada di antara Matahari dan Bumi sehingga bayang-bayang Bulan akan jatuh ke permukaan Bumi atau dengan kata lain cahaya Matahari terhalang oleh Bulan. Tapi tidak semua area akan mengalami gerhana. Hanya area di Bumi yang dilewati oleh bayang – bayang Bulan yang akan mengalami gerhana. Momen istimewa ini akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016, Momen ini dikatakan istimewa bagi indonesia karena memang hanya bisa diamati di daratan Indonesia. Thomas Djamaludin selaku kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan, gerhana matahari total 2016 adalah peritiwa langka, bahkan dapat dikatan peritiwa sekali seumur hidup. Baik mereka pecinta astronomi, traveller hingga fotografer mulai mempersiapkan diri menuju lokasi yang dapat dengan leluasa melihat gerhana matahari total. Nah pemerintah juga tidak tinggal diam, perintah daerah juga akan berusaha memberikan sambutan kepada para pengunjung nantinya. Bukan tanpa alasan fenomena alam ini menjadi fenomena yang pernyambutannya cukup menghebohkan, karena gerhana matahari total yang terjadi pada tanggal 9 maret 2016 bukan sekedar fenomena langka. Jadi apa saja yang menjadi fakta menarik dan membuat fenomena ini istimewa? Terjadi pertama kali pada abad 21 Gerhana matahari total terakhir kali terjadi di Indonesia pada 14 Oktober 1995 atau sudah 20 tahun yang lalu. Namun, saat itu gerhana matahari total hanya melintasi Pulau Sangihe di utara Sulawesi tentu saja membuat gerhana matahari total ini tidak diketahui masyarakat Indonesia. Dalam penantian 20 tahun tanpa terasa tahun 2001 menjadi tahun terakhir pada abad 20. sehingga fenomena ini dapat dikatakan fenomena yang gerhana matahari total pertama yang terjadi pada abad 21 dan hanya dapat dilihat di Indonesia menarik kan. Hanya terlihat dari daratan Indonesia Bertepatan dengan Ritual Nyepi umat Hindu di Bali, yang juga jatuh pada bulan baru. Gerhana matahari Total yang pada umumnya akan melintasi banyak negara di dunia, dan membuat wisatawan mancanegara bebas memilih negara mana yang akan mereka kunjungi untuk melihat GMT. Namun satu-satunya daratan yang akan dilalui oleh Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 adalah Indonesia. Seperti kata Thomas Djamaludin yang dilansir dari Liputan6.com “Keistimewaan fenomena ini karena hanya Indonesia yang dilalui gerhana matahari tersebut. dan wilayah lainnya adalah Samudra Pasifik,” Ungkapnya. Dengan begitu wisatawan asing mancanegara tidak punya pilihan lain jika ingin melihat fenomena alam ini secara langsung, mereka harus datang ke Indonesia. Gerhana Matahari Total itu nantinya akan bermula si samudra Hindia. kemudia mulai memasuki tanah Air Indonesia dari pulau Sumatera, Bangka belitung, Kalimantan, Sulawesi dan Almahera. Kemudia GMT ini akan berakhir di samudera Pasifik. Bertepatan dengan Hari Raya Nyepi Jangan takut tidak bisa menyasikkan fenomena gerhana matahari total ini, karena nantinya pada tanggal 9 Maret 2016 akan bertepatan dengan libur nasional hari raya Nyepi. Memang pada saat gerhana matahari total yang terjadi pada 11 juni 1983 lalu, pemerintah meliburkan masyarakat Indonesia untuk menyambut fenomena tersebut. Nah menariknya pada 11 juni 1983 masyarakat Indonesia merayakan hari libur menyambut GMT dengan cara “nyepi” karena masih kurangnya pengetahuan tentang gerhana matahari yang membuat masyarakat Indonesia ketakutan. Sedangkan 9 Maret 2016 mendatang masyarakat Indonesia malah merayakan Hari raya Nyepi sebagai momentum liburan sambil menyasikan Gerhana Matahari.

Sumber: http://travel.kini.co.id/2016/02/23/1089/fakta-menarik-gerhana-matahari-total-2016
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline

0 comments: