Selamat Datang di Blog Wisata Sangihe bersama saya Stevenly Takapaha, Ayo ke Sangihe Negeri yang penuh dengan Pesona Mari Jaga dan Nikmati Keindahan Alam Sangihe, Lestarikan Kekayaan Budayanya juga nikmat Kulinernya

8 Monumen di Sangihe

Monumen adalah jenis bangunan yang dibuat untuk memperingati seseorang atau peristiwa yang dianggap penting oleh suatu kelompok sosial sebagai bagian dari peringatan kejadian pada masa lalu. Seringkali monumen berfungsi sebagai suatu upaya untuk memperindah penampilan suatu kota atau lokasi tertentu. Di Kota Tahuna sendiri  bahkan umumnya di Kabupaten Kepulauan Saangihe terdapat juga bangunan Monumen untuk memperingati persitiwa-peristiwa tertentu. Berikut Daftar Monumen di Kabupaten Kepulauan Sangihe Versi Blog Wisata Sangihe: 
1. Monumen Malahasa
Monumen Malahasa di Pelabuhan Tua Tahuna. Photo by Stevenly Takapaha











Monumen Malahasa di Pelabuhan tua Tahuna yang berlokasi di jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Sawang Bendar Kecamatan Tahuna adalah Tugu Suar bekas pelabuhan yang dibuat CV. Biro Pembangunan Pusat Karya Tahuna dan didanai oleh partisipasi pedagang kopra sangihe dengan tinggi 18 meter dan lebar 5 meter disetiap seginya  . Ikon monumen ini semakin menarik dengan dihiasi gambar Mural yang menceritakan eksistensi produk Kopra Sangihe. Didepan tugu ini juga telah dibangun dermaga apung untuk kapal wisata sehinga telah manjadi objek wisata baru dengan fasilitas wifi internet gratis. Status Tugu ini telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya oleh balai pelestarian cagar budaya Gorontalo sesuai dengan Undang-undang Cagar Budaya Nomor 11 tahun 2010 dengan Nomor penetapan: BPCB.GTO/71/03.17/0211.2014.

2. Monumen Karya Bhakti Sitarda Nusantara VII
Monumen Karya Bhakti Sitarda Nusantara VII. Photo by Stevenly Takapaha
Monumen ini terletak di pusat kota Tahuna dan merupakan Bangunan Hasil Karya Bhakti SITARDA NUSANTARA VII dalam pembangunan Trotoar dan Saluran Air di Kabupaten Sangihe Talaud dan diresmikan Oleh Komandan Jenderal Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Letnan Jenderal Kahpi Suriadibedja di Sawang Bendar pada tanggal 25 Agustus 1986. Dalam waktu yang bersamaan juga dibangun jalan di Desa Rumbia Bentenan Kecamatan Langoan Kabupaten Minahasa, Pembuatan Jalan di Desa Pimpi Huntuk Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolaang mangondow dan Pengerasan Jalan di Desa Likupang-Wineru Kecamatan Likupang Kabupaten Minahasa

3. Monumen Prof., DR Makaminan Makagiansar MA Ph.D 
Monumen Prof Makagiansar. Photo by Stevenly Takapaha




Prof., DR Makaminan Makagiansar MA Ph.D  adalah tokoh asal Sangihe yang pernah dipercayakan memimpin salah satu lembaga dunia UNESCO, Monumen ini terletak di simpang pertigaan jalan menuju ke Bandara Naha 

4. Monumen J. E Tatengkeng
Monumen J.E Tatengkeng. Photo by Stevenly Takapaha


Jan Engelbert (JE)  Tatengkeng adalah salah satu pujangga terkenal asal Sulawesi Utara khususnya dari dari Kepulauan sangihe. Monumen sejarawan dan pujangga Jan Engelbert (JE) Tatengkeng diresmikan tangga 20 Februari 2014 oleh waki gubernur Sulawesi utara Drs Djauhari Kansil M Pd dan terletak di segi tiga Bungalawang Kecamatan Tahuna. Hasil Karya pujangga terkenal ini berjudul Nelayan Sangihe. JE tatengkeng juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan, Perdana Menteri Negara Indonesia Timur (NIT) dan salah satu perintis Universitas Hasanuddin Makassar.
5. Monumen Salib
Monumen Salib Photo by Manado Post

Ada beberapa Monumen Salib di Kepulauan Sangihe namun khususnya yang ada di Kolongan ini dibangun untuk memperingati Injil masuk ke Sangihe pada 9 Oktober 1568

6. Monumen Presiden Soekarno
Monumen Soekarno . Photo by Stevenly Takapaha

Monumen Presiden pertama Indonesia yakni Presiden Soekarno berlokasi di wilayah  Perbatasan Indonesia Philipina yakni di Pulau Marore

7. Monumen Korban Banjir Bandang
Monumen Korban Banjir Bandang Talea. Photo oleh Stevenly Takapaha 3 April 2019

Monumen Korban Banjir bandang dibangun untuk memperingati peristiwa banjir bandang di sungai Talea Kelurahan Dumuhung Kecamatan Tahuna Timur pada tanggal 11 Januari 2007 silam yang memakan korban meninggal dunia sebanyak 12 orang. Monumen ini terletak di lokasi banjir bandang yakni di jalan talea. Click Here for More

8. Monumen Ade Irma Suryani Nasution

Monumen Ade Irma Suryani Photo by: Pemkab Sangihe

Peristiwa G30S/PKI yang jatuh pada setiap tanggal 30 September dikenang diberbagai pelosok negeri.Di Kabupaten Kepulauan Sangihe momentum ini ditandai dengan penandatangan prasasti dan peresmian Monumen Ade Irma Suryani Nasution dihalaman rumah kediaman oma Alpiah Makasebape di Kelurahan Dumuhung Kecamatan Tahuna Timur. Oma Alpiah Makasebape adalah saksi sejarah, dimana Ade Irma Suryani Nasution anak dari Jenderal Nasution ketika kena tembakan dalam pelukan sang pengasuh oma kekasih dan akhirnya meninggal dunia. Banyak kenangan dan cerita yang menjadi kebanggaan bahwa seorang perawat dari sangihe pernah berjuang dan menjadi pelaku sejarah peristiwa yang memiriskan ini. Kerinduan oma kekasih  agar  sejarah ini terus dikenang bahkan menjadi sumber inspirasi bagi generasi sekarang ini terwujud. Yayasan Apapuhang Lenganeng dibawah pimpian bpk.Alfian Walukow,S.Pd menfasilitasi pembangunan monumen Ade Irma dan didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan diresmikan tepat dalam momentum peristiwa ini oleh Bupati Kepulauan Sangihe bpk.Jabes Ezar Gaghana,SE,ME [Sumber: Page Fb Pemkab Sangihe]




0 comments: